Peran Aktif Karang Taruna Dalam Pemberdayaan Masyarakat Patut Jadi Inspirasi Generasi Muda

Minggu, 31 Januari 2021

Dirjen Dayasos Edi Suharto meninjau buah-buahan hasil dari Kebun Edukasi Eptilu

RAKYAT.CO – Peran aktif Karang Taruna (KT) dalam pemberdayaan masyarakat mendapat dukungan Kementerian Sosial RI. Salah satunya pengembangan potensi wisata berbasis pertanian dan perkebunan yang dilakukan oleh Kebun Edukasi Eptilu di Garut, Jawa Barat.

Didampingi Direktur PSPKKM Serimika BR. Karo dan tim, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial (Dirjen Dayasos) Edi Suharto mengunjungi Kebun Edukasi Eptilu dan bertemu langsung dengan Rizal Fahreza, Pembina Karang Taruna Fajar Sejahtera, Kecamatan Cikajang.

Juga, hadir Kasubdit TKSK dan KT, Kasubdit LPPK, Kabag OHH Sekretariat Ditjen Dayasos, Kepala Dinas Sosial Kab Garut, Kabid Dayasos, serta Ketua Forum TKSK Kabupaten Garut.

Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) mewakili pemuda Indonesia mendapat penghargaan Social Entrepreneurship Tingkat ASEAN pada 2017 dan menerima penghargaan dari Kemensos sebagai Karang Taruna Inspiratif Tahun 2019.

Rizal adalah salah seorang contoh generasi muda yang mencetuskan ide pemberdayaan masyarakat melalui pertanian.

Pengurus KT Dirjen Dayasos berdiskusi seputar usaha kesejahteraan sosial hasil rintisan dan kemitraan Rizal bersama KT Fajar Sejahtera. Seperti apa rintisan awal, jenis komoditas yang dibudidaya, branding produk, serta keterlibatan KT untuk mewujudkan kemandirian masyarakat.

“Bagus konsepnya, sebab ada pemberdayaan bagi pemuda dan masyarakat melalui rintisan local based berbasis aset seperti Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam setempat. Selamat atas pencapaiannya, selanjutnya akan kita lihat sisi-sisi mana yang bisa dikembangkan, ” ucap Edi Suharto di Garut, Jumat (29/1/2021).

Saat ini, KT Fajar Sejahtera tengah fokus dalam regenerasi petani dan mengajak masyarakat khususnya pemuda agar tertarik dalam bidang pertanian. Melalui sinergi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan kewirausahaan pemuda untuk mendorong agro industri dan agro tourism.

Tidak hanya budidaya pertanian, melainkan juga mengambil peluang sektor pariwisata yang sekarnag dilakukan adalah menggandeng KT Pemuda Situgede untuk turut berperan dalam mengelola Kebun Edukasi Eptilu. Ada sekitar 80 pemuda Karang Taruna terlibat dalam bisnis pertanian di Kabupaten Garut.

“Sebagai pembina di Karang Taruna, saya berusaha untuk meregenerasi petani muda di beberapa desa dan kecamatan, berkolaborasi bersama Karang Taruna di Kabupaten Garut. Saat ini bermitra dengan Karang Taruna Fajar Sejahtera dan Karang Taruna Situgede, yang nantinya dapat juga menularkan ke Karang Taruna lainnya” ungkap Rizal.

Di atas lahan 1,2 hektar, sejak 2017 Kebun Edukasi Eptilu tidak hanya memproduksi buah dan sayuran, tetapi juga membuka wisata edukasi. Para wisatawan bisa menikmati langsung buah dan sayur segar yang dipetik langsung dari pohon.

Melalui wisata edukasi ini, para pengunjung bisa beristirahat di saung sambil menikmati kuliner, seperti nasi liwet kumplit dan aneka gorengan. Bahkan, pada masa liburan sebelum pandemi, Kebun Edukasi Eptilu bisa mendatangkan sekitar 250-300 pengunjung setiap harinya.

Namun, saat pandemi Covid-19 ini Kebun Edukasi Eptilu masih beroperasi dengan pembatasan pengunjung dan menerapkan protokol kesehatan.

Nama Eptilu merupakan kependekan dari Fresh From Farm (F3) dengan penyebutannya menyesuaikan dengan lidah orang Sunda F3 diucapkan eptilu.

Diharapkan melalui pemberdayaan Karang Taruna tersebut, bisa membuka peluang serta memaksimalkan potensi pemuda serta masyarakat sekitar. Sosok pemuda seperti Rizal diharapkan menjadi teladan bagi generasi muda milenial lain untuk berkiprah di tengah masyarakat.[/3]