RAKYAT – Pada malam puncak peringatan Hari Santri 2020, Menteri Agama Fachrul Razi mengingatkan agar pondok pesantren meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman Corona Covid-19.
“Sudah lebih tujuh bulan pandemi mewabah Tanah Air, pesantren menjadi salah satu titik rawan penyebaran virus ini, ” ujar Menag dalam pidato yang disampaikan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi di Kementerian Agama Jl. HM Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2020) malam.
Pesantren, kata Fachrul, merupakan entitas yang sangat rentan terhadap persebaran Covid-19. Maka kewaspadaan harus selalu terus ditingkatkan.
Keterbatasan fasilitas dan sarana kesehatan adalah titik lemah yang dapat menjadi pintu masuk penularan virus ini di pesantren.
Dengan pola interaksi dan komunikasi yang intens di dalam pesantren, juga menjadi kebiasaan yang tidak menguntungkan bagi pertahanan terhadap wabah ini.
“Tapi saya yakin, jika santri dan keluarga besar pesantren mampu melampaui pandemi ini dengan baik, insha Allah negara kita juga akan sehat dan kuat,” katanya.
Sebagai upaya membantu pesantren meningkatkan layanan kesehatan, Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren sudah mengucurkan bantuan operasional pesantren sebesar Rp2,4 triliun.
Memang angka ini belum sebanding dengan jumlah pesantren yang mencapai 28.900 di seluruh Indonesia. Setiaknya Menag berharap bantuan ini dapat meringankan beban pesantren.
Selain itu, Menag mengapresiasi beberapa pesantren yang berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan dampak pandemi di lingkungannya.
“Keberhasilan pencegahan menjadi bukti nyata pesantren memiliki daya tahan di tengah berbagai keterbatasan fasilitas yang ada, ” ungkap Menag.
Juga, modal utama yaitu tradisi kedisiplinan yang selama ini diajarkan kepada para santri, keteladanan dan sikap kehati-hatian kiai.
Peringatan hari santri di tengah pandemi, Menag mengapresiasi para kiai dan santri pondok pesantren atas jasa-jasanya.
“Jangan pernah lelah berkontribusi untuk negeri ini. Saya percaya, selama santri pondok pesantren terus berdedikasi demi bangsa, selama itu pula negara tercinta ini akan aman dan sentosa,” katanya.
Pada peringatan Hari Santri 2020 mengambil tema “Santri Sehat Indonesia Kuat” yang dihadiri Rais Syuriah PBNU, Masdar Faris Mas’udi, Ketua Komisi VIII DRRI Yandri Susanto, dan para undangan yang diatur dengan protokol kesehatan secara ketat dan sudah menjalani rapid test.
Peringatan Hari Santri diperingati setiap 22 Oktober yang mengacu pada Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015 tentang Hari Santri.
Penetapan tanggal ini diambil dari peristiwa tercetusnya “resolusi jihad” dari Pesantren Tebu Ireng, Jombang pada 22 Oktober 1945, yang berisi fatwa perlawanan melawan penjajah Belanda demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.[/4]