Sudah Disuntik Vaksin, Tim Pakar Satgas: Tak Berarti Kebal Covid-19

Kamis, 1 April 2021

Suntik vaksin Covid-19

RAKYAT.CO – Kendati secara bertahap sebagian sudah mendapatkan suntik vaksin, namun masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).

“Untuk selalu diingat agar mengatasi Covid-19 bukan cuma vaksin,” ujar Koordinator Tim Pakar Juru Bicara Pemerintah untuk Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, dalam webinar, Rabu (31/3/2021).

Dalam mengatasi pandemi corona, kata Wiku, diperlukan tiga hal utama. Pertama mengubah perilaku yaitu dengan menerapkan 3M, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak.

Kedua, dukungan untuk program pemerintah dalam 3T yakni tracing (melacak), testing (mengetes) dan treatment (mengobati). Ketiga, pandemi ini diatasi dengan program vaksinasi Covid-19.

Pemerintah sudah menggelar program vaksinasi secara nasional diberikan secara bertahap kepada masyarakat, sesuai dengan urutan prioritas. Vaksinasi di Indonesia akan berlangsung hingga Maret 2022.

Namun sejak awal tahun ini, pemerintah memberikan vaksin bagi tenaga kerja, lansia dan pekerja sektor publik atau yang sering berhubungan dengan masyarakat umum.

Masyarakat untuk bersabar menunggu giliran divaksin mengingat ketersediaan vaksin Covid-19 di dunia tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang harus divaksin.

Saat ini, jumlah vaksin Covid-19 di dunia masih terbatas, sementara semua negara, termasuk Indonesia, berupaya mengadakan vaksinasi untuk masyarakat.

“Suntik vaksin bertahap karena jumlah vaksin di dunia lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk dunia yang harus divaksin,” ungkap Wiku.

Supaya informasi vaksin Covid-19 sampai ke masyarakat, pemerintah berkolaborasi dengan media massa menyebarkan informasi yang benar tentang vaksin.

“Untuk peran media sangat penting dan harus terus dijalankan, sebab kita belum selesai perang melawan Covid-19,” tanas Wiku.

Media massa agar semakin kreatif menyampaikan pesan ke masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.[/5]