Tolak Pembatasan Covid-19, Picu Kerusuhan di Kota-Kota di Belanda

Kamis, 25 November 2021

Kerusuhan di Belanda

RAKYAT.CO – Kebijakan pembatasan Covid-19 menimbulkan kerusuhan yang pecah di kota-kota di seluruh Belanda pada Ahad (21/11) malam ketiga berturut-turut saat polisi bentrok dengan gerombolan pemuda yang marah dengan membakar serta melemparkan batu untuk memprotes kebijakan tersebut.

Dilaporkan kerusuhan muncul di sejumlah lokasi, termasuk Leeuwarden dan Groningen di utara, kota timur, Enschede, dan Tilburg di selatan. Bahkan, di Enschede, kota tempat peraturan darurat dikeluarkan, polisi menggunakan tongkat berupaya membubarkan kerumunan, menurut video di media sosial

Di Leeuwarden, mobil polisi dilempari batu dan kelompok berpakaian hitam berteriak-teriak dan mulai melakukan pembakaran. Untuk menanggapi gangguan terburuk sejak penguncian menyeluruh yang mengakibatkan kekacauan yang meluas dan lebih dari 500 penangkapan pada Januari, polisi mengatakan lima petugas terluka pada Sabtu (20/11) malam.

Juga, setidaknya ada 64 orang ditahan di tiga provinsi, termasuk puluhan orang yang melemparkan kembang api dan pagar selama pertandingan sepak bola di stadion Feyenoord Rotterdam. Kerusuhan mutakhir dimulai pada Jumat (19/11) malam di Rotterdam.

Bahkan, di kota tersebut aparat polisi menembaki kerumunan yang membludak menjadi ratusan orang selama protes. Wali kota Rotterdam mengatakan protes itu telah berubah menjadi “hura-hura kekerasan”.

Sebanyak empat orang diyakini terkena peluru polisi masih dirawat di rumah sakit pada Ahad, lapor pihak berwenang setempat. Gelombang protes tersebut dipicu oleh penentangan terhadap rencana pemerintah membatasi penggunaan kartu Corona nasional bagi orang-orang yang pulih dari Covid-19 atau telah divaksin, tidak termasuk mereka yang hasil tesnya negatif.

Pemerintah Belanda menerapkan lagi beberapa tindakan penguncian pada 17,5 juta warganya akhir pekan lalu selama tiga minggu awal dalam upaya memperlambat berjangkitnya virus. Namun, infeksi harian tetap berada pada level tertinggi sejak pandemi mulai merebak.

Aksi beberapa pemuda marah karena larangan kembang api pada Malam Tahun Baru untuk agar rumah sakit tidak semakin kewalahan. Perawatan di rumah sakit terpaksa dikurangi karena lonjakan pasien Covid-19.

Dari sekian konfrontasi yang paling serius terjadi pada Sabtu malam di Den Haag. Sebanyak lima petugas terluka dan salah satunya serius, menurut pernyataan polisi dan menjalankan tugas dengan menunggang kuda untuk menangkap 19 orang, salah satunya karena melemparkan batu melalui jendela ambulans yang lewat.[/4]